every man entitled to his own way to submit, this is my way.

Friday, July 27, 2007

Impian Raja yang Hilang

Ada seorang Raja di raja di negeri nun jauh disana. Sang Raja
Adidaya, begitu rakyatnya memanggilnya. 7 Samudera telah dikuasai, 5
benua telah dihutangi, sehingga semua masyarakat yang tinggal diplanet
bumi ini, setiap harinya tergantung oleh emas yang di cap mata uang
Raja di raja ini. Begitu kuasanya hingga setiap malam beliau sangat
takut untuk kalau saja kekuasaannya hilang, walaupun seandainya hanya
hilangnya satu helai rambut saja.

Karena kekuatan Sang Raja Adidaya ini, hampir semua rakyat dan
jajahannya takut. Karena salah bertindak dan senyum tanpa arti saja,
bisa bisa di cap teroris, dan akibatnya di asingkan 7 tahun di padang
pasir, dan di lempari senjata dari angkasa setiap malamnya. Namun
kekuatan ini tidak membuat Sang Raja tenang hidupnya. Setiap malam
dia hanya tidur tujuh setengah menit. Itupun mengigau. Dokter,
dukun, orang sakti, arwah gentayangan pernah dipanggil, ataupun ayat
ayat suci dibacakan oleh 7 juta pendeta dalam tujuh hari tujuh malam.
Namun tetap Sang Raja di raja tidur dengan gelisah, itupun kalau bisa
tidur.

Namun di suatu malam, di hari ketujuh bulan yang dipercayai suci, sang
Raja tiba tiba bisa tidur dengan nyenyaknya selama 7 jam. Hal ini
baru dia alami setelah 17 tahun lamanya dia di puncak singasana yang
diwariskan ayahnya. Beliau bermimpi. Mimpi yang indah sekali.
Sekali kali dia tersenyum, bahkan tertawa terdengar diantara dengkuran
tidurnya. Hingga pada subuh hari, beliau dibangunkan oleh suara kokok
ayam tujuh kali. Beliau bangun dengan segar dan bahagia melihat tujuh
permasyurinya masih tidur dengan lelapnya.

"PERMAISYURIKU BANGUN!!!" tertawa sang Raja.

Permaisyuri-permaisyuri bangun dengan terkejut. Karena mereka baru
pertama kali milihat Raja bangun dengan begitu bahagianya. Kemudian
Sang Raja, duduk diatas tempat tidurnya ingin bercerita tentang impian
yang membuatnya bahagia…

Namun, sang Raja terlihat murung… Beliau lupa apa yang di impikan
semalam, lupa, naada, zip, blank, pop, hilang…

Tujuh hari lewat, beliau murung dan tidak tidur. Semua permaisyuri,
menteri, jenderal disuruhnya memikirkan impian yang hilang yang
membuat Sang Raja bahagia. Namun tidak ada yang bisa menemukan impian
yang hilang itu. Sampai, pada malam ke tujuh tersebut, sang isteri ke
tujuh memberikan usul yang terbaik untuk dilaksanakan.

Usul tersebut adalah membuat perlombaan kepada masyarakat luas, dengan
hadiah harta dari tujuh kota terkaya yang dimiliki sang Raja. Namun
apabila salah, si penebak impian tersebut akan di eliminasi untuk
selama lamanya.

Setelah tujuh hari tidak ada yang berani menerima tantangan tersebut,
datang seorang saudagar. Bertubuh besar, berjenggot panjang,
berhidung bengkok. Nama tidaklah penting, toh kalau salah dia akan
mati… "Sang Raja diraja, saya ingin menebak impian yang hilang dari
Sang Raja," katanya. "Dan saya bersedia di eliminasi kalau saya
salah."

Setelah di persilahkan, saudagar tersebut bercerita, "Sang Raja
bermimpi diberi kesaktian untuk menyetuh batu apa saja menjadi emas,
air apa saja menjadi anggur yang terlesat, wanita apa saja yang
tersentuh menjadi bidadari."

Sang Raja termenung, coba mereka reka apakah impian seperti itu yang
akan membuatnya bahagia, kemudian, mengatakan, "algojo, bawa orang
itu keatas panggung."

Setalah saudagar tersebut diatas panggung, Sang Raja memerintahkan
sang Algojo untuk mengeliminasi saudagar tersebut. Terputuslah senyum
pahit saudagar tersebut dari tubuhnya yang bulat itu, jatuh dan
dimasukan ke koper kecil yang disediakan algojo.

Tujuh malam berlalu, belum ada yang berani lagi untuk menantang
sayembara "menebak impian Sang Raja." Akhirnya, si permasyuri ke
tujuh yang paling cantik dan pintar diantara isteri-isteri raja yang
lainnya memberikan idea lagi. Idenya simpel, untuk dinaikkan
hadiahnya. Raja puas dan akhirnya mengumumkan. Bagi siapa yang bisa
menebak impian yang membahagiakan Sang Raja akan ditambahkan hadiahnya
dengan diberikan seluruh permaisyurinya kecuali permaisyuri ke tujuh.

Tujuh jam setelah pengumuman tersebut, datang seorang Kolonel nekat.
Dengan modal badan besar dan rambut kriting serta suara besar, sang
Kolonel memberanikan untuk menebak impian Sang Raja. "Wahai Raja,
saya tahu yang di impikan Sang Raja pada malam itu. Raja di raja
bermimpi 7 musuh terbesar Raja yang Raja panggil sebagai teroris itu,
mati di kutuk 7 dewa penguasa alam. Dan kematian tersebut akan
membuat semua musuh musuh paduka untuk tekuk lutut menyerahkan diri
dan kekayaannya kepada paduka tercinta."

Sekali lagi Sang Raja termenung, coba mereka reka apakah impian
seperti itu yang akan membuatnya bahagia, kemudian, mengatakan,
"algojo, bawa orang itu keatas panggung."

Dengan ketakutan yang sangat sang Kolonel nekat itu, rambutnya menjadi
lurus diatas panggung. Dan sang Raja berkata, "Kolonel, sudah kuduga
dari mukamu yang senep itu, kalau kamu pasti jawab yang salah.
Algojo, segerakan sebelum penonton berlinangan air mata."

7 bulan berlalu, sang raja matanya sudah tidak bisa melotot lagi
karena tidak tidur sedetik pun. Bicaranya mulai terpatah patah dan
mengulang semua yang pernah dikatakannya. sang raja frustasi, sedih
dan mulai putus asa. sehingga sang raja melakukan sayembara yang
terakhir.

"wahai rakyat-rakyatku kaum kaum melarat dan kaum kaum tertidas, aku
punya punya tantangan dengan dengan hadiah yang terbesar yang terbesar
yang pernah pernah diberikan berikan oleh aku, aku seorang raja yang
yang sangat kikir dan dan sangat sangat zalim."

"bagi siapa yang bisa, bisa memberi tahu aku, impian waktu, waktu
hari itu, hari itu yang membuat ku bahagia, akan kuberikan negara
adidaya ini untukmu, akan kulepas mahkotaku, lepas mahkota dan dan
akan kupakaikan, kupakaikan ke kepalamu, ke kepalamu," sang raja
berkata dengan gugupnya.

Tiba tiba seorang petani miskin mengangkat tangannya, "saya ingin
memberitahu apa yang Sri Paduka impikan waktu itu."

Dengan pakaian rombeng namun bersih, petani tua kurus kering itu,
memulai pembicaraannya, "Sri Paduka, impian indah dan suci sebenarnya
tidak pernah hilang dari muka bumi ini. Setelah impian itu dilahirkan
dia hanya berpindah pindah dari orang satu ke orang yang lain yang
mendambakan kebahagiaan hakiki. Yang Sri Paduka impikan waktu itu
berasal dari saya yang tertindas ini. Impian sri paduka adalah,
menjadi petani miskin, yang mepunyai sebidang tanah milik lintah darat
internasional, namun tanah itu subur sekali, apa saja yang ditanam
pasti tumbuh menjadi lebat."

Si Petani meneruskan ceritanya, "di saat panen tiba, Sang Petani
tersebut, ketika sedang lelah di tengah ladang , tiba tiba melihat
datang sebuah rombongan pasukan pengawal raja. Dengan perlengkapan
super modern, sang Petani sudah mulai gentar melihat rombongan
tersebut menuju ke tempat dimana dia sedang bercocok tanam."

sang raja mendengarkan cerita tersebut dengan hening, dan para
penonton juga tegang menunggu keputusan eliminasi apabila si Petani
ini salah. "Ketika rombongan itu sampai, turunlah seorang Raja diraja
yang sangat santun, dia mendekati petani tersebut dan diberikannya
sebuah cangkir teh yang rasanya seperti air surgawi. Dan di usapnya
keringat petani tersebut dengan jubah sutera emasnya. Dan kemudian
Raja terebut membuka tikar dan duduk bersama petani sambil makan
makanan seadanya. Mereka bercerita tentang kesulitan kesulitan yang
dihadapi rakyat kecil, dan sang raja dengan penuh kasih sayang
memberikan solusi serta berjanji akan berbuat yang terbaik untuk
membangun negara dan menegakkan keadilan. Dan berjanji akan
menyebarkan ekonomi kasih sayang kepada semua masyarakatnya. Sang
Raja pun akhirnya berikrar akan mengorbankan seluruh hartanya untuk
kemajuan rakyatnya. Sore itu, Matahari pun enggan untuk tenggelam,
dan langit birunya dihiasi tujuh pelangi yang menjadi kemah dari
obrolan Sang Raja dan Sang Petani itu. Sungguh membahagiakan," Sang
Petani menakhiri cerita tersebut.

sekali lagi sang raja yang sudah lemah termenung, coba mereka reka
apakah impian seperti itu yang akan membuatnya bahagia, kemudian,
sambil tersenyum mengatakan, "algojo, bawalah orang itu keatas
panggung."

Petani kurus itupun dibawa algojonya. Penonton pun sudah siap siap
dengan tissue.

"Qanaah adalah rejeki yang terbesar yang diberikan oleh Allah SWT"
hadis Nabi SAW.
Qanaah adalah rasa puas dengan apa yang dipunyai.

About Me

My photo
very ordinary people